Friday, May 19, 2006 | 2:01 PM

Alvin's Toys


Salah satu kesukaan Alvin adalah kereta api. Kalau kita pas pergi dan melewati railway dan ada kereta api lewat dia selalu teriak dengan kegirangan "look train ...!!" Sudah lama juga kami ingin membelikannya mainan kereta api lengkap dengan railway-nya. Tapi karena harganya mahal, apalagi yang "Thomas $ friends", bisa sampe Aus$ 50, makanya agak tertunda juga. Pernah sih sekali beli mainan "Thomas & friends" tapi tidak satu set. Itupun dia sudah senangnya minta ampun.
Tadi malam kami iseng ke K-mart Toowong, ternyata lagi ada diskon mainan anak2 sampe 25 %. Akhirnya kita menemukan 1 set mainan kereta api lengkap dengan railway, ada train stationnya, tunnel dll.
Walaupun bukan dari "Thomas & freinds" tapi lumayanlah, Aus$ 15 setelah di diskon. Sampai di rumah langsung dipasangkan oleh bapaknya dan langsung dimainkan sama Alvin sampai jam 22.30, itupun kalau ndak dipaksa untuk tidur dia masih mau main.
Hari ini tidak seperti biasanya, Alvin bangun pagi jam 5.30, biasanya dia baru bangun jam 8-an. Setelah dia pipis, aku kira dia masih ngantuk dan mau tidur lagi. Pelan aku tanya "Alvin mau bobok lagi ato mau mimik susu?" Pelan juga dia jawab "mimik susu". Aku keluar kamar tuk bikinin susu-nya, trus dia nyusul sambil langsung lari menuju ke mainan barunya, sambil teriak "mummy.. look my train!!, tuuut..tuuuut". Sambil minum susu, langsung deh dia main sama train barunya yang sudah di sambung dengan "Thomas" train yang lama.


Ini mainan Alvin yang lainnya - cars, yang sekarang sudah kalah dengan train barunya. Tuuuut....tuuuuut.......!!


Image hosted by Photobucket.com

0 comments

Wednesday, May 17, 2006 | 1:22 PM

Isi Tas-ku


Kalau ngomongin soal tas, aku termasuk orang yang suka sama berbagai model tas. Dulu waktu masih kerja hampir tiap hari ganti tas. Kadang di sesuaikan dengan warna baju yang hari itu dipakai. Lumayan banyak juga koleksi tas-ku, yang sekarang semua hanya sebagai penghuni lemari baju di rumah DurenSawit. I miss my bags..

Sekarang di OZ aku hanya punya 3 tas, tas pundak hitam (agak besar) tas pundak hijau lumut (agak kecil) dan tas ransel hitam. Dua tas pertama baru 2 tahunan ini aku beli, tapi yang tas ransel.. umurnya lebih tua dari Sheila. Ya.. tas itu aku beli sebelum aku nikah, bahkan sebelum kenal sama suami. Cukup tua juga ya. Walaupun begitu aku paling suka pakai tas itu, karena simpel - tinggal digendong di belakang, tidak merepotkan.

Walaupun tidak terlalu besar, tapi lumayan juga isinya, ada :
# dompet - harus (lupa ndak ke foto, krn ada di meja habis ngambil koin tuk suami bayar parkir di Uni)
# sisir - biar rambut Sheila dan ibunya selalu rapi
# lipglos dan lipstik - biar bibir nggak terlalu pucat, apalagi sehabis makan
# parfum kecil (tester) - jaga2 kalau seandainya...
# handphone - tuk nelponin suami dan trima telpon dari suami kalau mencar di mall
# kunci rumah - harus dibawa khawatir kalo suami lupa bawa kunci
# Tissu basah - untuk lap tangan dan kalau ke toilet
# kuncir dan jepit rambut Sheila - kebiasaan kalau dijalan selalu dilepas dan masuk ke tas ibunya
# Struk belanjaan yang masih bisa dipakai ataupun yang udah expired.
Kalau perginya agak jauh dan lama, kadang masih masuk juga bedak, celana gantinya alvin, biskuit dan jus untuk bekal Alvin. Oh ya.. kadang kalau inget masih masuk juga kamera digital, untuk jeprat-jepret sana-sini.
Kurang lebih itu isi tas aku. Trus sekarang estafetnya harus di lempar ke yang lain ya ? Siapa ya..? aku belum banyak ngelink ke yang laen nih, juga kebanyakan udah pada kena semua ya.. coba lempar ke Ani dan Astri aja ah, udah belom ya.. Ayo-ayo.. lihat donk isi tasnya.


Image hosted by Photobucket.com

0 comments

| 10:46 AM

My little boy


Lari, loncat, jatuh dan nangis sudah merupakan kebiasaan anak-anak, nangis sebentar habis itu loncat-loncat dan lari-lari lagi. Tapi kalau nangis sambil kesakitan itu tidak biasa.
Ya.. kira-kira 2 minggu yang lalu habis lari-lari becanda dengan Sheila, Alvin nangis sambil megangin tangan kirinya dan kesakitan. Langsung aku elus-elus, tapi dia tetep nangis sambil kesakitan. Pelan-pelan aku urut tangannya dari atas sampai pergelangan tangannya. Ternyata bagian sikunya yang sakit, aku pikir mungkin dia kesleo. Semalaman dia ndak bisa tidur, walaupun sudah kita pijet-pijet dan di kasih minyak tawon. Keesokan harinya kita bawa dia ke klinik di UQ, oleh dokter dipegang tangannya sambil di puter-puter, kemungkinan ada tulang yang bergeser. Apabila setelah setengah jam tangannya masih sakit dia akan memberikan surat rujukan untuk di bawa ke rumah sakit, begitu kata dokternya. Alhamdulillah setelah itu tangannya sudah mulai aktif lagi, sudah bisa digerak-gerakkan. Tapi lama kelamaan aku perhatikan kok tangan kirinya tidak lurus seperti tangan kanannya. Dan kalau sikunya dipegang dia masih kesakitan. Sempat juga dia di pijet sama Pak Alhadi dan mbak Heni. Sewaktu di pijet dia nangis sekeras-kerasnya. Makanya sekarang kalau ketemu sama Pak Alhadi dan Mbak Heni rada-rada takut dia, dikira mau dipijet lagi. Waktu Eyang Ti di kasih tahu, wah ikutan prihatin beliau. Minum susu-nya harus lebih banyak biar cepat sembuh, begitu katanya.
Setelah beberapa hari Alvin baru kita bawa ke rumah sakit (he..telat ya). Setelah di X ray, ternyata tulang bagian siku (atas) ada sedikit retak, jadi perlu di gibs. Saat di periksa dokter dan di x-ray, Alvin nangis sekeras-kerasnya, tapi waktu tangannya di gibs dia diem aja, pasrah kali ya.
Walaupun tangannya sakit dan di gibs, Alvin tetap aja lincah seperti biasa. Dia tetap loncat-loncat, lari-lari, naik sepeda, main di play ground, jungkir balik sampai-sampai ninju muka bapak dan ibunya pakai tangan kiri pula.

Hari Selasa ini periksa ke dokter lagi dan gibs-nya di ganti dengan fiber warna biru. Tiga minggu kedepan periksa ke dokter lagi dan gibs-nya akan di buka. Semoga cepat sembuh ya Vin, biar bisa ninju muka bapak-ibu lagi.


Image hosted by Photobucket.com

2 comments

Sunday, May 07, 2006 | 8:49 PM

Hunting barang


Setiap 2 tahun sekali pemerintah OZ ngadain Kerbside, semua warga yang punya barang-barang yang sudah tidak dipakai akan dikumpulkan oleh City Council tuk dibuang. Ini diadakan per suburb, untuk St. Lucia hari Senin tgl 8 Mei ini. Sejak hari Sabtu kemaren sudah mulai banyak warga yang menaruh barang-barang bekasnya dipinggiran jalan. Beraneka macam barang di buang, ada kursi, meja, tv, komputer sampai spring bed bekas pun dibuang.
Nah bagi yang iseng nyari barang yang diperlukan pun boleh mengambilnya. Sempat aku melihat orang yang niat banget mbawa mobil dengan carriage keliling mencari barang yang dibutuhkan.
Kita juga akhirnya ikut2an, hunting cari barang. Mas Seno dan Pak Alhadi mulai hunting dari Sabtu malam. Pak Alhadi semangat banget karena dia pendatang baru di BNE, dia niat mencari barang yang diperlukan untuk keluarganya yang akan datang bulan Agustus ini. Kita sengaja nyari di perumahan elite St Lucia. Lumayan juga karena kita dapat monitor HP, TV Philips 14 inci plus remote, radio tape, mesin scanner, kursi bar, sepeda untuk Alvin, karpet dan beach tent. Semuanya masih bagus dan masih bisa dipakai. Pak Alhadi pun dapat TV, 3 spring bed dan lain2.
Tadi pagi aku sempet lihat truk dari City Council yang ngumpulin barang-barang itu. Ada 3 orang yang ngangkutin dan masukkan ke truk dan langsung di hancurkan. Kebayang kan kalo barang-barang yang masih bisa dipakai dihancurkan begitu saja.
Tapi seru juga ya jadi pemulung. Kalo kita mau pulang ke Indo, giliran kita yang buang-buang barang. Next week gantian suburb Taringa yang Kerbside. Mau jadi pemulung lagi? Hmm.. mungkin liat2 aja.


Image hosted by Photobucket.com

0 comments

| 8:10 PM

Pengajian dan masak lagi


Hari Sabtu kemaren kita ketempatan pengajian Khataman Qur'an. Seperti biasa kalo mau ada acara di rumah yang utama dipikirkan adalah menu makanan. Sejak 2 minggu sebelum pengajian aku sudah merancang kepengen bikin soto mie, seperti bikinannya Mama ku. Setelah dipikir-pikir dan dikonsultasikan ke Jakarta (jauh bener ya..) akhirnya ndak jadi bikin soto mie, tapi soto ayam kudus aja. Lumayan juga persiapannya walaupun ndak terlalu repot. Hari Kamis udah mulai belanja belanji, hari Jum'at dah mulai nyicil bikin perkedel, bikin telor pindang, dan malemnya mulai bikin soto. Hari Sabtu pagi bangun agak kesiangan, jadi agak kelabakan juga membereskan yang belum selesai dikerjakan. Alhamdulillah suami tercinta mau mbantuin beres-beres rumah, nyuwir-nyuwir (?) ayam dan bantuin ngincipin soto-nya. Jam 10-an Teh Ina udah dateng, sekalian aja aku minta tolong ngirisin daun bawang dan kue, sementara aku mandi !
Mulai jam 11 tamu sudah mulai berdatangan, ternyata kali ini tamunya lebih banyak daripada sebulan yang lalu waktu dirumahnya Teh Ina! Hampir 40 orang termasuk anak-anak. Aku dah khawatir aja kalo makanannya ndak cukup/kurang.



Syukur Alhamdulillah acara berlangsung dengan sukses, juga makanannya cukup untuk semua tamu bahkan ada beberapa teman yang bekal untuk dibawa pulang. Tidak disangka sekarang aku dah lumayan bisa masak.. karena banyak teman yang bilang sotonya enak.. Nggak sia-sia deh, nelpon ke Jakarta berkali-kali hanya untuk menanyakan resep mujarab dari Mama. Matur nuwun ya Ma..


Image hosted by Photobucket.com

4 comments